BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pendahuluan
Dalam lingkungan masyarakat tentu kita sering
menjumpai banyak perilaku atau akhlak pada diri seseorang. Akhlak atau sikap
masing-masing individu berbeda satu sama lain. Keanekaragaman akhlak menjadikan
keberagaman dalam lingkungan bermasyarakat. Misalnya disebuah kota atau desa,
tentu akan dijumpai orang-orang yang mempunyai akhlak baik maupun akhlak buruk.
Akhlak mencerminkan pribadi seseorang. Dalam makalah ini akan membahas terkait
dengan akhlak tercela, yaitu: perilaku riya’, aniaya dan diskriminasi.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian riya’?
2.
Apa pengertian aniaya?
3.
Apa pengertian diskriminasi ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian riya’.
2.
Untuk
mengetahui pengertian aniaya.
3.
Untuk
mengetahui pengertian
diskriminasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riya’
Riya’ berasal dari
bahasa arab Ri’aun atau Riya’ (الرِّيَاءُ- رِئَاَءٌ) yang artinya memperlihatkan. Adapun menurut istilah
Riya’ adalah melakukan sesuatu karena ingin dilihat atau ingin dipuji orang
lain. Apabila seseorang melakukan sesuatu hanya karena ingin dipuji orang lain,
maka berarti ia telah melakukan syirik kecil. Allah berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى
كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ
فَتَرَكَهُ صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا
يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Artinya:
“Hai orang-orang beriman, janganlah
kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah (2): 264)
Riya’ adalah
mengerjakan suatu perbuatan atau ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang
lain, bukan karena Allah semata. Orang riya’ tidak ikhlas dalam beramal, ia
senantiasa pamer dan cari perhatian supaya mendapat pujian, sanjungan dan
pengakuan.
Ada beberapa
ayat yang membahas tentang riya’ antara lain :
1.
QS. Al-Ma’un [107] : 4-7.

Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya,
orang-orang yang berbuat riya,
dan enggan (menolong dengan)
barang berguna.
2. QS.
Al-Baqarah [2] : 264.
3. QS. An-Nisa’ [4] : 142.
اِنَّ الْمُنَافِقِيْنَ يُخَادِعُونَ اللهَ
وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَاِذَا قَامُوا اِلَى الصَّلَوَاةِ قَامُوا كُسَالَى
يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُونَ اللهَ اِلاَّ قَلِيْلاً
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu
Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka.
Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka
bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut
Allah kecuali sedikit sekali. (Q.S. An-Nisa’:142)
B. Pengertian Aniaya
Menurut bahasa kata aniaya sama dengan kata
zalim yang artinya sewenang-wenang atau tidak adil.
Seorang yang beriman kepada Allah dan memegang
teguh prinsip keadilan, kesamaan derajat, tidak akan berbuat aniaya. Sebab ia
sadar, bahwa kedzalimanitu merupakan kegelapan yang akan menutup rapat hati
orang yang melakukannya, sebagaimana diterangkan oleh Nabi Muhammad di dalam
Hadits, yang berbunyi: “Jauhilah dan takutlah kamu berbuat dzalim, sebab
sesungguhnya kedzaliman itu merupakan kegelapan di hari kiamat.” (HR
Bukhari dan Muslim)
Lebih tegas lagi Nabi Muhammad saw menyatakan
haramnya berbuat aniaya (berlaku dzalim) dan harus dijauhi, karena ini adalah
perintah Allah Swt, dan tidak perlu ditakwilkan dipikir lebih dalam lagi. Allah
berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا
رَبُّكَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ
Artinya:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal
yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa mengerjakan
perbuatan jahat, Maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah
Rabbmu Menganiaya hamba-hamba-Nya.” (QS. Fushshilat (41):46)
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin Allah
melakukan kedzaliman atau aniaya kepada hamba-Nya. Allah adalah Maha Adil dan
Maha Bijaksana. Karena itu keadilan Allah itu harus diikuti oleh manusia dengan
berlaku adil terhadap orang lain. Janganlah sekali-kali manusia itu berlaku
dzalim atau aniaya kepada yang lain. Karena itu sangat dibenci oleh Allah Swt.
C. Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan
terhadap sesama berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, status social
dan lain-lain. Seseorang yang melakukan perbuatan diskriminasi berarti memiliki
sikap diskriminatif.
Kita sering mendengar sikap diskriminatif yang
diterapkan dalam beberapa Negara yang umumnya mengarah pada politik rasis,
yaitu perlakukan yang tidak manusiawi terhadap warga berkulit warna. Perlakuan
semacam ini tentu telah banyak makan korban bahkan mengarah pada perlakukan
yang tidak manusiawi secara fisik.
Diskriminasi termasuk perilaku atau akhlak
tercela sebab sikap ini tidak sejalan dengan ajaran agama Islam yang
mengutamakan prinsip:
a. Persamaan (as-sawa’)
b. Persaudaraan (ukhuwwah)
c. Tolong menolong
(ta’awun)
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا
النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا
وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal.” (QS. Al-Hujurat
(49):13)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Riya’ adalah
mengerjakan suatu perbuatan atau ibadah untuk mendapatkan pujian dari orang
lain, bukan karena Allah semata. Riya’ merupakan akhlak tercela dan merupakan
dosa bagi yang melakukannya. Menurut bahasa kata aniaya sama
dengan kata zalim yang artinya sewenang-wenang atau tidak adil. Zalim sendiri ada banyak macamnya, syirik
merupakan salah satu contoh zalim pada Allah. Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan
terhadap sesama berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, status sosial dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah Syukur, dkk., Aqidah Akhlak,
Madrasah Aliyah, kelas satu, CV. Gani & Son, 2004
Kementrian Agama. (2014). Buku Siswa Akidah Akhlak Pendekatan
Saintifik
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Agama
Moh. Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Raja Grafindo, Persada:
Jakarta, 1998)
Team Musyawarah Guru Bina PAI Madrasah Aliyah. Modul Akidah Akhlak: Akik
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar