Total Tayangan Halaman

Senin, 04 Mei 2015

filsafat manajemen pendidikan Islam



 Soal
1. Kemukakan dua pendapat dari ahli tentang filsafat manejemen pendidikan Islam. Bandingkan dua pendapat tersebut, apa perbedaan dan apa persamaannya. Kemudian, kemukakan pendapat Saudara mengenai pendapat dua ahli tersebut!
2. Kemukakan dua pendapat ahli tentang prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam. Bandingkan dua pendapat tersebut, apa perbedaan dan apa persamaannya. Kemudian, kemukakan pendapat Saudara mengenai pendapat dua ahli tersebut!

Jawab

1. Pengertian dan perbandingan
Muzayyin Arifin bependapat tentang filsafat pendidikan islam adalah konsep berfikir tentang kependidikan yang bersumberkan atau berlandaskan ajaran-ajaran agama islam hakekat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh agama islam.
Definisi ini memberi kesan bahwa filsafat pendidikan islam sama dengan filsafat pada umumnya.Dalam arti bahwa filsafat pendidikan islam mengkaji tentang berbagai masalah yang ada hubungannya dengan pendidikan,seperti manusia sebagai subyek dan obyek pendidikan,kurikulum,metode,lingkungan,guru,dan sebagainya.Bedanya dengan filsafat pendidikan pada umumnya adalah bahwa didalam filsafat pendidikan islam,semua masalah kependidikan tersebut selalu didasarkan pada ajaran islam yang bersumberkan al-quran da al-hadist.Denag kata lain bahwa kata islam yang mengiringi kata filsafat pendidikan itu menjadi sifat,yakni sifat dari filsafat pendidikan tersebut.

Adapun pendapat Omar Muhammad al-tomy al-saibany: menurutnya bahwa filsafat pendidikan islam tidak lain ialah pelaksanaan pandangan filsafat dari kaidah filsafat islam dalam bidang pendidikan yang  didasarkan dalam ajaran islam.

Persamaan
Konsep berfikir tentang kependidikan yang bersumberkan atau berlandaskan ajaran-ajaran agama islam.


Perbedaan
Menurut Muzzayin Arifin bahwa kemampuan manusia dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh agama islam.
Sedangkan menurut Omar Muhammad al-tomy al-saibany bahwa pelaksanaan pandangan filsafat dari kaidah filsafat islam dalam bidang pendidikan itu  didasarkan pada ajaran islam.
Dari uraian di atas ada perbedaan antara kemampuan yang disoroti dan pandangan filsafat itu sendiri.

Pendapat saya mengenai pendapat para ahli
Dari pendapat-pendapat diatas dapat kita ketahui bahwa filsafat pendidikan islam itu merupakan kajian secara filosofis mengenai berbagai masalahyang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-quran dan al-hadist sebagai sumber primer,dan pendapat para ahli, khususnya para filosofis muslim,sebagai sumber sekunder. Selain itu filsafat pendidikan islam dapat pula dikatakan suatu upaya menggunakan jasa filsafat,yakni berfikir secara mendalam,sistematik. Filsafat pendidikan islam secara singkat dapat dikatakan adalah filsafat pendidikan yang berlandaskan ajaran islam atau filsafat pendidikan yang di jiwai oleh ajaran islam. Jadi ia bukan filsafat yang bercorak liberal,bebas, tanpa batas etika sebagaimana dijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.
Walaupun terdapat perbedaan antara kedua ahli, akan tetapi persamaannya lebih mendominasi bahwa onsep berfikir tentang kependidikan yang bersumberkan atau berlandaskan ajaran-ajaran agama islam.
Kesimpulannya bahwa filsafat pendidikan Islam secara singkat dapat dikatakan adalah filsafat pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau filsafat pendidikan yang dijiwai oleh ajaran Islam, jadi ia bukan filsafat yang bercorak liberal, bebas, tanpa batas etika sebagaimana dijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.

2. Prinsip-prinsip manajemen pendidikan Islam
Dalam kaitannya dengan prinsip dasar manajemen, Fayol mengemukakan sejumlah prinsip seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah, yaitu : pembagian kerja, kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah, lebih memprioritaskan kepentingan umum/organisasi daripada kepentingan pribadi, pemberian kontra prestasi, sentralisasi, rantai skalar, tertib, pemerataan, stabilitas dalam menjabat, inisiatif, dan semangat kelompok. Keempat belas prinsip dasar tersebut dijadikan patokan dalam praktik manajerial dalam melakukan manajemen yang berorientasi kepada sasaran (Management by Objectives {MBO}), manajemen yang berorientasi orang (Managemnet by People {MBP}), manajemen yang berorientasi kepada struktur (Management by Technique {MBT}), dan manajemen berdasarkan informasi (Management by Information {MBI}) atas Management Information System {MIS}.

Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto mengemukakan tentang prinsip Manejemen Pendidikan Dengan menganut pola administrasi pendidikan modern yang berprinsip pada demokrasi dengan ciri penghargaan terhadap potensi manusia, maka prinsip manajemen pendidikan atau sekolah hendaknya:
1.      Desentralisasi sistem dan anggota staf.
Yang dimaksud prinsip ini adalah otoritas dan tanggungjawab serta tugas yang harus didelegasikan dalam konteks kerangka kerja policy yang diadopsikan di sekolah.
2.      Mempertinggi penghargaan terhadap personal
Personal yang terikat dalam unit kerja harus diperhitungkan dan dihargai oleh pimpinan yang disesuaikan dengan otoritas, dan tanggungjawab serta tujuan dan wewenang yang dilimpahkan kepada personal tersebut.
3.      Perkembangan dan pertumbuhan personal sekolah secara optimal
Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan serta keterampilan personal secara optimal. Dengan kata lain masing-masing personal sekolah harus bisa menampilkan potensinya dengan semaksimal mungkin.
4.      Perlibatan personal
Setiap personal kerja sekolah senantiasa dilibatkan dari mulai perencanaan pengorganisasian dan pengawasan sehingga semuanya menjadi tanggungjawab bersama.

Persamaan
Sama-sama mempertinggi penghargaan terhadap personal dan melibatkan person itu sendiri.
Perbedaan
Menurut Fayol bahwa prinsip manajemen pendidikan Islam lebih menekankan dalam posisi dua arah maksudnya tidak hanya hubungan personal yang dikaji melainkan juga dalam posisi kelompok maupun masyarakat. Karena prinsip dasar tersebut dijadikan patokan dalam praktik manajerial dalam melakukan manajemen yang berorientasi kepada sasaran, orang, struktur, dan informasi.
Akan tetapi menurut Hendiat Soetomo dan Wasti Sumanto lebih menekankan pada posisi satu arah sebagai personal. Karena beliau menganut pola administrasi pendidikan modern yang berprinsip pada demokrasi dengan ciri penghargaan terhadap potensi manusia.

Pendapat saya mengenai pendapat para ahli
Ruang lingkup praktik manajemen pendidikan Islam meliputi manajemen kelembagaan dan program pendidikan Islam serta aspek spirit Islam melekat pada setiap aktivitas pendidikan. Sedangkan mengenai prinsip manajemen pendidikan Islam setidaknya ada 14, diantaranya; pembagian kerja, kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah, lebih memprioritaskan kepentingan umum/organisasi daripada kepentingan pribadi, pemberian kontra prestasi, sentralisasi, rantai skalar, tertib, pemerataan, stabilitas dalam menjabat, inisiatif, dan semangat kelompok. Akan tetapi desentralisasi sistem dan anggota staf, mempertinggi penghargaan terhadap personal, perkembangan dan pertumbuhan personal sekolah secara optimal dan perlibatan personal juga tak kalah pentingnya mengingat perlunya pola administrasi pendidikan modern yang berprinsip pada demokrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar